Reaksi Netizen yang Kecewa dengan Pelarangan Transportasi Online di Jabar
Polemik transportasi online di beberapa daerah di Indonesia beberapa waktu lalu kembali menghangat. Yang terbaru ialah imbauan tidak beroperasi sementara seluruh transportasi online di wilayah Jawa Barat. Menurut informasi yang didapat dari Detik, imbauan ini disebabkan belum adanya aturan resmi untuk angkutan online pasca dibatalkannya beberapa pasal dalam Permenhub Nomor 26/2017 tentang Taksi Online oleh Mahkamah Agung pada Agustus lalu.
Kabar pelarangan ini pun langsung menarik perhatian netizen, berdasarkan pantauan Boomee banyak percakapan Twitter tekait aturan baru di Jawa Barat ini. Beberapa terlihat menyesalkan keputusan yang dianggap tidak memihak konsumen, dan tak sedikit pula yang kecewa. Berikut ini percakapan tentang “Transportasi Online Jabar” di lini masa Twitter yang berhasil Boomee rangkum:
Jabar gak butuh transportasi online. Pake kekuatan doa, sembur dikit, langsung nyampe.
— Huba huba! (@popokman) October 12, 2017
Bawaannye pengen wawancara pak @aheryawan ttg pelarangan transportasi online di jabar, sebenernya berlaku cuma di Bandung atau gimana
— YolaDamayanti (@YolaDamayanti) October 12, 2017
Dari pelarangan transportasi online menuju pilkada jabar 😂😂 @InfoTwitwor pic.twitter.com/MO7v0vmiga
— Lukmanul Hakim (@robert_cepot) October 12, 2017
Kalo kang @ridwankamil terpilih jadi Gubernur Jabar, apakah siap memperjuanglan transportasi Online?
Nuhun— Dhina Kharisma H.W (@dhinakhw) October 12, 2017
Pa Wali belum bersuara perihal transportasi online di Bdg dan Jabar. Mungkin lagi mikir gmn biar tetep bisa mendapat pujian.
— Angga N. Pratama (@anggabadilz) October 11, 2017
Jabar alay, yah. Mau bikin smart city tapi transportasi online gak boleh beroperasi. Alaaaaaaaaaay~
— Adis (@takdos) October 11, 2017
Sebagai pengguna jasa transportasi online, cuma satu kata buat @dishub_jabar, belegug kabina-bina melarang transportasi online.
— Eep S. Maqdir (@SaurKangEep) October 11, 2017
Gara-gara keputusan transportasi online gak blh beroperasi di daerah Jabar, jadi penasaran cakupannya mana aja. Berarti yg di area merah ya? pic.twitter.com/jrDNbGOD3k
— Daniel Giovanni (@qronoz) October 11, 2017
Ada pula netizen yang menyoroti betapa tidak berkesinambungan keputusan ini dengan perbaharuan transportasi umum di Jawa Barat. Berikut beberapa percakapannya:
@dishub_jabar pak,selain pelarangan (sementara) transportasi online, pembenahan angkot dijalankan dong.
— renato sitorus (@LRsitorus) October 12, 2017
Semoga langkah Dishub Jabar ngelarang transportasi online ngga diikutin yg lain deh. Arogansi supir-supir angkotnya bikin naik pitam.
— Tika Natayu (@tikayyu) October 12, 2017
Transportasi online sama angkutan umum sama² ada sisi negatifnya.
Cuma dishub jabar kurang bisa nyikapi secara bijak sih kalo ojol dibekukan— Kemal Pasha m/ (@Ontaaa) October 11, 2017
Ni alasan pemerintah Jabar nge-ban transportasi online apaan sih? Ga jelas. Mikirin pendapatan supir angkot berkurang doang?
— Adisti Y. Widiatami (@Adistiy) October 11, 2017
Sopir Angkot di Jabar menuntut agar transportasi online tdk boleh beroperasi di Jabar. Dengan alasan 'merebut' penghasilan mereka
— Setia Galuh S. (@_luhxz) October 9, 2017
ketika udah bisa pake taksi online dan harus balik lagi naik angkot, mending kalo transportasi di jabar udah enak. pic.twitter.com/4HQ73hSjMJ
— Zammoya Qinerva R. (@zammoyaqr) October 9, 2017
Apakah kamu termasuk yang tidak setuju transportasi online dilarang?