Kepedulian Akan Banyak Sampah Terus Disuarakan Netizen
Melimpahnya sampah kini tengah jadi permasalah di berbagai negara termasuk di Indonesia. Keberadaan sampah kini tak hanya ada di tempat pembuangan akhir saja, namun telah merambah ke area yang seharusnya tak terjamah seperti plastik di laut. Permasalahan ini telah jadi topik perbincangan hangat setiap harinya.
Beberapa netizen pun terpantau terus menyuarakan tentang masalah sampah dengan mengangkat tagar #StopSampahPlastik dan #StopKemasanPlastik hingga masuk dalam daftar trending topic Twitter Indonesia. Sampah kemasan dari plastik merupakan materi yang sangat sulit terurai bertahun-tahun. Materi ini juga jadi topik paling sering dibicarakan ketika membahas tentang sampah di lingkungan.
Berdasarkan pantauan Boomee dari kedua tagar tersebut, netizen banyak yang menyerukan bagaimana pendapat mereka terhadap ide menghentikan kemasan plastik. Berikut ini beberapa percakapan yang berhasil Boomee rangkumkan:
Siap pak menteri @EkoSandjojo ,perlu dukungan dan kerjasama lintas OPD sehingga penggunaan kemasan plastik dan sampah plastik terkendali dgn baik#StopSampahPlastik #stopkemasanplastik#kemendesa2019 pic.twitter.com/8wbhG3nIAG
— Abdul Muntholib (@AbdulMu99854586) July 29, 2019
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton #StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik#Kemendes2019@Jokowi@EkoSandjojo@anwsanusi@taufikmadjid71@fachrilabalado pic.twitter.com/7Bpl32cxMt
— Yanto Nurdianto (@bakalhade) July 29, 2019
Para Kepala daerah, Gubernur dan Bupati. Untuk mengurangi sampah plastik & menunjang pariwisata desa, tolong dibuatkan bantu Perda pelarangan kemasan plastik. Diganti dgn kemasan tradisional/lokal yg alami. #StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik#Kemendes2019 pic.twitter.com/76j9XkLmOu
— Fiqih Alhusni (@AlhusniFiqih) July 29, 2019
Tak hanya mencemari lingkungan, sampah dalam bentuk plastik mikro berpotensi pula mengganggu kesehatan. #StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik#Kemendes2019@jokowi@EkoSandjojo@anwsanusi@taufikmadjid71@fachrilabalado pic.twitter.com/kURXv0BwVw
— Mas Boy (@realadinata) July 29, 2019
Salah satu makanan paling uuenakk sak jabalaikat adalah jenang gempol yang dibungkus godhong pisang… Wuuiihhh dahsyat rasanya….
Enak jenangnya
Terurai bungkusnya… #StopSampahPlastik #StopKemasanPlastik pic.twitter.com/4IHcXz8Ks8— Widihasto W. Putra (@hastodiningrat) July 29, 2019
Sampah plastik ini mmg sgt tdk eco friendly.
Saatnya #StopKemasanPlastik !! pic.twitter.com/Pyw6VAcliO— โ๐ฒ๐พ๐ฟ๐ถ๐๐ถ โ (@shiwie6) July 29, 2019
#StopSampahPlastik #StopKemasanPlastik
Kalo eike lebih ke buanglah sampah pada tempatnya sih. Hihi pic.twitter.com/DcXqzAMbkx— Nohara sinosuke (@Namiswan1000) July 29, 2019
Respect! #StopKemasanPlastik pic.twitter.com/t5d8Bbqmcc
— XOXAD (@ireng__man) July 29, 2019
Indomie seleraku 19 year old. #StopKemasanPlastik pic.twitter.com/aftFvV26TS
— Bams๐ข (@bambangspriyono) July 29, 2019
Education is key in advocating for our environment. Our Earth, our home. #composter #composting #kompos #komposter #bebassampah2020 #education #mastercoach #coach #coachindonesia #pelatihan #daurulang #environment #environmental #teaching #minimsampah #stopsampahplastik pic.twitter.com/CV3IQphJ34
— Composter Project Pedia (@melosky_83) June 13, 2019
#TPPIBengkulu siap sosialisasikan… #StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik#Kemendes2019 pic.twitter.com/YU750mZfjK
— fahmi Akbar (@fahmiakbarlbg) July 29, 2019
Melihat perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya. #StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik#Kemendes2019@Jokowi@EkoSandjojo@anwsanusi@taufikmadjid71@fachrilabalado pic.twitter.com/zByDENbTEY
— Yanto Nurdianto (@bakalhade) July 29, 2019
Para Kepala daerah, Gubernur dan Bupati. Untuk mengurangi sampah plastik & menunjang pariwisata desa, tolong dibuatkan bantu Perda pelarangan kemasan plastik. Diganti dgn kemasan tradisional/lokal yg alami. #StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik#Kemendes2019 pic.twitter.com/6JdY0rlNx6
— Fiqih Alhusni (@AlhusniFiqih) July 29, 2019
Sampah plastik iku bahaya lo rek, mangkane kurangkurangono gawe sedotan plastik, laa iki lo tukuo ndek aku sedotan seng gak plastik. Onok adah e pisan. #StopSampahPlastik pic.twitter.com/cPHcEQC62J
— omauthor (@omauthor1) July 29, 2019
Adanya Perda pelarangan kemasan plastik akan menciptakan lapangan kerja baru untuk pengrajin kemasan anyaman didesa2, meningkatkan pendapatan desa dan menunjang pariwisata desa serta desa menjadi ramah lingkungan.#StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik
Siap Pak Menteri
— KPW 1 SUMUT (@TPPISUMUT) July 29, 2019
Ayo bersama #StopSampahPlastik #StopKemasanPlastik #kemendesa2019 pic.twitter.com/Xgj8C0xxOT
— Waty (@Waty99680368) July 29, 2019
#StopSampahPlastik #StopKemasanPlastik tagar ini lebih bermutu dari tagar #lonte yg tren tadi pagi.
Cintai bumi mu, ganti plastik dengan daun pisang.๐ pic.twitter.com/6dHWQnM0ua— BayoNaJungals (@lubis_je) July 29, 2019
Para Kepala daerah, Gubernur dan Bupati. Untuk mengurangi sampah plastik & menunjang pariwisata desa, tolong dibuatkan bantu Perda pelarangan kemasan plastik. Diganti dgn kemasan tradisional/lokal yg alami. #StopKemasanPlastik#StopSampahPlastik#Kemendes2019
— Eko P. Sandjojo (@EkoSandjojo) July 29, 2019
Semoga kepedulian netizen Twitter tak hanya terhenti di tagar saja, namun bisa terrealisasikan ke kehidupan nyata yang berdampak pada pengurangan penggunaan kemasan plastik.